Jumat, 06 Februari 2009

SAHABAT YANG LELAH

Baru-baru ini sahabat saya kelihatan tak bersemangat, wajahnya berhenti berekspresi, berbicara sedikit, hanya mengangguk bila ditanya.
Sedikit iba saya mencoba bertanya apa gerangan yang membuatnya gundah.

"Saya sangat kecewa dengan hidup, dunia ini ternyata telah membelengguku menjadi orang yang tak berjiwa, hanya memikir dunia, semangatku hanya untuk dunia, hidupku kuabdikan untuk urusan dunia, kemana aku pergi disana urusan dunia mengelilingi, tak ada waktu untuk jiwaku, tak mungkin kuhentikan petualangan dunia ini, aku menyadari sepenuhnya tugasku di dunia untuk hidup bukan untuk mengahirinya".

"Lho ... " terpana seraya bertanya-tanya saya dalam hati, tumben sahabat pendiam saya ini berkata-kata sangat panjang dan sangat terdengar frustasi, baginya urusan dunia memang sangat membelenggu jiwanya.

Sebagian dari kita memang bagian orang lain, bagian pekerjaan, bagian rutinitas, bagian keluarga, bagian bawahan, bagian atasan, bagian kawan, bagian ...
Hampir tak ada bagian yang untuk diri sendiri, apa lagi bagian dari Sang Kholiq.
Pernahkah kita lima menit saja memprioritaskan bagian jiwa kita ... berfikir sebentar saja bahwa semua yang menjadi bagian kita itu pada akhirnya harus kita lepas, pada akhirnya harus kita tinggalkan, pada akhirnya harus "menghianati kesetiaan" kita.

Sahabat saya ini memang tidak "enjoy" dengan hidupnya, bukan dia tak bersyukur, dia hanya merasa berada dalam lingkaran dunia yang mengungkungnya, mungkin itu bukan kemauannya sendiri, karena saya sangat mengerti sifat sahabat saya ini, didalam hatinya dia sangat sedih karena menyadari kekeringannya, seandainya mampu, sahabat saya ini hanya ingin hidup dengan bagian jiwanya.

Wallohu A'lam Bisshowab ...

Tidak ada komentar: